Sejarah dan Asal Usul Perayaan Ulang Tahun, yang Wajib kita ketahui....!
Selamat datang kembali pengunjung sekalian....... terima kasih atas kunjungannya ya...
Kali ini kita sedikit membahas suatu hal kebiasaan didunia Sekuler ini... Kenapa saya katakan kita di Dunia Sekuler karena kita harus selalu hidup dengan tidak mencampur adukkan antara Ideologi dengan pemerintahan suatu daerah atau negara... ok baiklah daripada terlalu berat pembahasannya dan nyasar kemana-mana.... langsung aja..
12 Desember 2019 yang lalu, saya baru saja genap berusia 32 Tahun atau berulang tahun yang ke 23 Tahun, cukup tua dan dewasa.... namun apakah sudah siap dengan sisa umur yang masih diberikan Yang Maha Kuasa....
Sejatinya dengan bertambahnya usia kita, maka semakin sedikit lah sisa hidup kita untuk mencapai tujuan hidup, yaitu yang utama adalah Sukses Dunia dan Akhirat.... sudah cukup kah bekal kita, sudah lebih baik kah kita dan lain-lain.....
tepat tanggal 12 Desember 2019 kemaren posisi saya di luar kota, ada beberapa hal yang berbeda pada hari itu yang tidak saya rasakan ditahun2 sebelumnya... yaitu saat itu saya sedang Diare akut sehingga hanya bisa dalam kamar hotel saja.... kemudian dapat Suprise Kue Ultah dari Hotel dan Suprise dari rekan-rekan di Kantor yang saat itu juga diluar daerah bersama dengan saya.... selain itu seperti biasa, Notifikasi Medsos bertaburan Ucapan dari Kawan-kawan dan Rekan-rekan yang memberikan doa2 terbaik buat saya saat itu yang berulang tahun....
Ok kita masuk pada Inti dari Judul Postingan diatas....
Ulang tahun adalah tradisi yang dirayakan masyarakat sedunia. Jika seseorang sampai pada tanggal kelahirannya, ada perayaan baik besar ataupun kecil untuk mensyukuri usia yang sudah diberikan Tuhan. Namun pernahkah Anda bertanya-tanya siapa yang pertama kali menciptakan tradisi ulang tahun? Kenapa ada lilin? Kenapa pakai kue?
Saking seringnya dilakukan, kadang pertanyaan di atas tidak terpikirkan. Yuk bedah satu-satu asal usul tradisi perayaan ulang tahun, dilansir oleh Huffingtonpost.com.
Bangsa Mesir Memulai Tradisi Perayaan Ulang Tahun
Jauh ribuan tahun yang lalu, saat Firaun memakai mahkota untuk bangsa Mesir Kuno, masyarakat menganggapnya sebagai wujud Dewa. Sehingga hari tersebut dianggap lebih penting dibanding kelahiran masyarakat biasa ke dunia. Tanggal kelahiran Firaun sebagai 'Dewa' tersebut terus dirayakan berulang kali setiap tahun.
Saking seringnya dilakukan, kadang pertanyaan di atas tidak terpikirkan. Yuk bedah satu-satu asal usul tradisi perayaan ulang tahun, dilansir oleh Huffingtonpost.com.
Bangsa Mesir Memulai Tradisi Perayaan Ulang Tahun
Jauh ribuan tahun yang lalu, saat Firaun memakai mahkota untuk bangsa Mesir Kuno, masyarakat menganggapnya sebagai wujud Dewa. Sehingga hari tersebut dianggap lebih penting dibanding kelahiran masyarakat biasa ke dunia. Tanggal kelahiran Firaun sebagai 'Dewa' tersebut terus dirayakan berulang kali setiap tahun.
Bangsa Yunani Menambahkan Lilin Saat Ulang Tahun
Sedangkan bangsa Yunani yang memperkenalkan tradisi lilin ulang tahun. Warga Yunani akan mempersembahkan kue berbentuk bulan untuk Artemis dengan beberapa lilin di atas kue. Mereka memakai lilin sebagai refleksi cahaya bulan dan kecantikan. Akhirnya tradisi ini dipakai banyak orang untuk merefleksikan ulang tahun sebagai awal kehidupan baru yang lebih bersinar.
Bangsa Romawi Kuno Mulai Rayakan Ulang Tahun Untuk Orang Biasa
Awal perayaan ulang tahun adalah untuk raja dan dewa, namun bangsa Romawi memulai perayaan ulang tahun untuk masyarakat 'biasa'. Orang biasa dapat merayakan ulang tahun dengan teman dan keluarga mereka. Mereka juga mulai mengenal tradisi memberi kado. Pada masa itu, kado yang berharga adalah tepung terigu, minyak zaitun, madu dan keju parut. Dengan catatan, hanya pria yang boleh merayakan ulang tahun. Wanita baru diperbolehkan merayakan ulang tahun pada abad ke-12.
Kue Ulang Tahun Pertama Diciptakan Tukang Roti German
Di abad ke-18, perayaan ulang tahun mulai menyebar ke seluruh dunia, bahkan di China. Di German, perayaan ulang tahun anak-anak haruslah ramah dan menyenangkan. Untuk membuat suasana lebih menyenangkan, dibuatlah kue ulang tahun yang awalnya berbentuk roti. Lalu di atas roti diberi lilin-lilin yang bila ditiup (mitosnya) dapat mengabulkan harapan.
Kue Ulang Tahun Manis dan Cantik Hanya Untuk Orang Kaya
Pada masa revolusi industri, kue ulang tahun dibuat lebih mewah dan manis, sebagai simbol manisnya pertambahan usia. Pada masa itu, roti dianggap sebagai makanan kelas biasa yang bisa dinikmati semua kalangan. Maka diciptakan kue-kue manis yang bentuknya cantik untuk perayaan ulang tahun keluarga-keluarga kaya. Tapi pada akhirnya, saat semua orang sudah bisa membeli bahan kue dan bisa membuat kue ulang tahun, tradisi ini menyebar ke seluruh dunia.
Lagu "Happy Birthday to You" Awalnya Adalah Lagu Selamat Pagi
Pada tahun 1893, Patty Hill dan Mildred J menulis lagu yang berjudul "Good Morning To All" untuk dinyanyikan oleh siswa-siswa di seluruh dunia. Saat lagu ini sampai di Amerika, keluar berbagai versi lain. Pada tahun 1924, Robert Coleman mengeluarkan buku lagu yang mengganti lirik lagu itu dan diulang-ulang menjadi lagu yang kita tahu sekarang, yaitu "Happy Birthday to You".
dari sumber yang berbeda disampaikan bahwa Perayaan Ulang Tahun juga dikaitkan dengan Rasa Takut Bangsa Eropa terhadap Kekuatan Jahat.......
Ribuan tahun yang lalu bangsa Eropa mempercayai bahwa terdapat kekuatan jahan yang akan menyerang mereka. Dari rasa takut ini lah mereka mengundang kerabat terdekat untuk mengunjungi rumah dan memberi doa keselamatan bagi si penghuni rumah. Saat itu masih belum ada kue ulang tahun dan hadiah-hadiah lho, hanya sebatas mengunjungi rumah yang dimana sipemilik rumah ingin di doakan keselamatannya.....
nah itu sedikit penjelasan yang bisa diberikan.....
Namun bagaimana pun itu, sepertinya diera sekarang hal tersebut sulit untuk kita hindari, meskipun kita sudah acuh namun masih banyak orang2 disekitar kita yang peduli kepada kita dengan cara memberikan hal-hal yang dianggapnya perlu utk dilakukan sebagai ungkapan kepeduliannya...
Dengan bertambahnya usia kita, secara Tak sadar bahwa kita semakin dekat dengan alam kubur, atau bertambahnya
tanggung jawab di pundak. Hal ini bukan berarti kita tidak boleh berdoa
agar Allah memberkahi usia, saat usia bertambah demikian juga refleksi diri, mengoreksi apa yang kurang dan apa yang perlu ditingkatkan dari diri kita yang mana hal-hal ini selayaknya kita lakukan setiap harinya.






Post a Comment