Pahajatan, "Kampung Kecil" Tempat Warga Memohon Hajat
Di Balangan ada sebuah "kampung" dengan miniatr rumah-rumah yang dibangun untuk "Urang Sebelah". Asran, sang juru kunci Kampung Pahajatan - demikian sebutannya - menceritakan kisah kampung itu dan awalnya ia menjadi juru kunci di sana.
WAHYUDI, Balangan
MENJADI penjaga Pahajatan sejatinya bukan keinginan oleh Asran, bahkan mulanya ia menentang tentang kebenaran dari cerita Pahajatan yang bilamana orang datang ke sana maka hajatnya akan tercapai. Padahal ia merupakan generasi penerus dari ayahnya yang sudah lama menjadi penjaga Pahajatan.
Secara tidak sengaja ia kemudian menantang kebenaran dari mitos Pahajatan. "Saya kemudian menantang apabila saya bisa membangun rumah dalam waktu yang telah ditentukan, maka saya akan bersedia meneruskan untuk menjaga Pahajatan," ungkapnya.
Tak disangka kata dia, setelah bekerja beberapa bulan ia lalu mampu mengumpulkan uang sebesar Rp55 juta dan uang itu ia gunakan untuk membangun rumah. Dari sana barulah ia menepati janji bersedia menjadi juru kunci Pahajatan.
Tidak berselang lama setelah kejadian itu, Asran mengatakan bahwa ia didatangi oleh seorang orang tua yang mengaku berusia 135 tahun, nyata seperti manusia biasa pada umumnya dan saat itu ia sendiri dalam keadaan sadar 100 persen, tidak dalam mimpi.
Orang tua itu kata Asran mengatakan bahwa dia adalah pemimpin atau bupati dari Pahajatan. Kemudian orang tua itu menyerahkan sebuah buku setebal Al Quran berisi amalan-amalan yang harus diamalkan selama 41 hari sebelum menjadi penjaga pahajatan.
"Dalam buku itu tidak jauh dari anjuran untuk salat dan berzdikir kepada Allah SWT. Selama 41 hari itu pula saya harus menahan hawa nafsu, emosi dan sebagainya yang dilarang agama," ucapnya. Sayangnya Asran tidak berkenan untuk memperlihatkan buku itu kepada penulis.
Setelah melewati 41 hari Asran kemudian merasa mendapatkan ilmu laduni dan bisa menerawang hajat orang yang datang ke Pahajatan.
Kalau yang datang punya hajat jelek seperti minta angka togel atau lainnya maka tidak akan ia bantu, tapi kalau yang hajatnya murni karena ingin membangun usaha dan sukses maka akan dibantu untuk menyampaikan hajatnya kepada sang khalik melalui Pahajatan.
"Namun yang harus diingat, jangan cuma datang ke sini lalu santai-santai saja, tapi juga disertai usaha supaya hajatnya tercapai, karena kami hanya membantu dengan doa," imbuhnya.
Kenapa Asran tidak berhajat agar ia sukses seperti orang-orang yang datang dan sudah mencapai kesuksesan?
Asran mengaku ia hanya diminta oleh 'Bupati' Pahajatan agar membantu orang tidak untuk memperkaya diri sendiri. "Kalau saya minta untuk diri saya sendiri itu artinya saya dikuasai nafsu. Itulah ternyata manfaat dari menerapkan amalan 41 hari dari buku itu," ungkapnya.
Saat asik berbincang, tiba-tiba datang salah seorang warga yang ingin menaruh bunga tujuh rupa karena ia mengaku hajatnya telah tercapai. Namun perempuan paruh baya itu tidak mau menjelaskan panjang lebar apa yang ia hajatkan dan bergegas pergi.
Post a Comment